THE ATTORNEY'S AUTHORITY IN DETERMINING STATE FINANCIAL LOSSES IN CORRUPTION CRIMES

Main Article Content

HENDRA KARIANGA, ALI RAHMAN

Abstract

The Attorney General's Office has the power to objectively assess state financial losses and make a Determination. In contrast, states have the power to assess and decide upon their own financial losses due to criminal acts to corruption, BPK and BPKP are responsible. The Office of the Prosecutor only relies on the attributive authority granted by the Prosecutor's Law which requires the Public Prosecutor to conduct investigations and finalize case files, including files for determining state financial losses. The Attorney General's Office losses in state finances need not be verified by the BPK and/or BPKP or any other auditing authorities and may be determined independently are transparent, real, and not complicated, and the proof will be easy to present before the court. If, on the contrary, namely complicated, not simple, and complex, then coordinate with the BPK and/or BPKP or other auditing institutions so that figuring out how much money the state lost are submitted to the authorized institution.

Article Details

Section
Financial Law
Author Biography

HENDRA KARIANGA, ALI RAHMAN

Hendra Karianga1, ALI RAHMAN2

Faculty of Law, Khairun University, Indonesia1

Faculty of law, Sawerigading University, Indonesia2

References

Books:

Andi Hamzah. (1984). Korupsi di Indonesia, Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

------------------. (1985). Delik-Delik Tersebar di Luar KUH. Jakarta: Pradnya Paramita.

Irwansyah. (2020). Penelitian Hukum, Pilihan Metode & Praktik Penulisan Artikel. Yogyakarta: Mirra Buana Media.

Junifer Girsang. (2012). Abuse of Power: Penyalahgunaan Kekuasaan Aparat Penegak Hukum dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: JG Publishing.

Marwan Effendy. (2005). Kejaksaan Republik Indonesia, Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Peter Mahmud Marzuki. (2013). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Theodorus M. Tuanakotta. (2009). Menghitung Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi. Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

Journal:

Agung Tri Wahyudianto. (2018). “Kewenangan Kejaksaan Dalam Penetapan Kerugian Negara dan Perhitungan Keuangan Negara Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi”. Badamai Law Journal, Vol. 3, No. 2: 245-263.

Devi Setiyaningsih dan Ambar Budhisullistyawati. (2020). “Kedudukan dan Kekuatan Hukum Memorandum of Understanding (MoU) sebagai Tahap Prakontrak (Kajian dari Sisi Hukum Perikatan)”. Jurnal Privat Law, Vol. 8, No. 2: 173-179.

Edy Suranta, dkk. (2023). “Eksistensi Kewenangan Jaksa dalam Menentukan Unsur Kerugian Keuangan Negara sebagai Pembuktian pada Perkara Tindak Pidana Korupsi”. Locus Journal of Academia Literature Review, Vol. 2, No. 2: 183-192.

Ester Sheren Monintja. (2020). “Tinjauan Yuridis Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Sebagai Delik Materil Menurut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25/PUU-XIV/2016”. Jurnal Lex Crimen, Vol. 9, No. 2: 97-105.

Fatah A Jaya N.S.P. & Juliani H. (2016). “Kajian Yuridis Penerapan Unsur Merugikan Negara dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi” Diponegoro Law Journal Vol. 6, No. 1: 1-15

Ibrahim Nainggolan. (2018). “Analisis Yuridis Pengembangan Barang Bukti dalam Tindak Pidana Perikanan”. Jurnal De Legalata, Vol. 3, No. 1: 68-80.

Indah Sari. (2019) “Unsur-Unsur Delik Materiil dan Delik Formil Dalam Hukum Pidana Lingkungan”. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, Vol. 10, No. 1: 64-80.

Makbul Mubarak.(2017). "Kewenangan Jaksa Sebagai Pengacara Negara Dalam Pengambilan Aset Negara Hasil Korupsi." Legal Opinion, vol. 5, no. 3: 1-17.

M. Imam Rosada, Utang Rosidin, Ikhwan Aulia Fatahilah. (2021). “Kewenangan Jaksa dalam Menghitung Kerugian Negara pada Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) dalam Surat Penetapan Tersangka Nomor; PRINT -05/N.9.11.4/Fd.1/12/2017 Hubungannya dengan SEMA Nomor 4 Tahun 2016”. Jurnal Varia Hukum, Vol. 3, No. 1: 106-125

Nila Amania (2016). “Kewenangan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”. Syariati: Jurnal Studi Al-Quran dan Hukum, Vol. 2 No. 2. Hlm. 311-324.

Pradnyana I.M.F., & Parsa I.W. (2021). “Kewenangan BPK dan BPKP dalam Menentukan Kerugian Keuangan Negara paa Perkara Korupsi”. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), Vol. 10 No. 2: 344-356

Rahmat Ramadhani. (2020). “Peran Politik Terhadap Pembangunan Hukum Agraria Nasional”. Jurnal Sosel, Vol. 1, No. 1: 1-6.

RB Budi Prastowo. (2006). “Delik Formil/Materil, Sifat Melawan Hukum Formil/Materiil dan Pertanggungjawab Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi: Kajian Teori Hukum Pidana terhadap Putusan MK RI Perkara Nomor 003/PUU-IV/2006”. Jurnal Hukum Pro Justitia, Vol. 24, No. 3: 212-226.

Setiawan A. (2019). “Eksistensi Lembaga Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara”. Jurnal Hukum & Pembangunan, Vol. 49, No. 2: 265-278